SELAMAT DATANG

PT. SIGMA GLOBAL HITECHS
Melayani pengiriman keseluruh indonesia VIA JNE, TIKI, Pos Indonesia

Peluang

INFO PRODUK HUBUNGI 081318942462

4.11.10

FORMULASI PESTISIDA

Formulasi pestisida yn\ang dipasarkan terdiri atas bahan pokok yang disebut bahan aktif (active ingredient) yang merupakan bahan utama pembunuh organisma pengganggu dan bahan ramuan (inert ingredient).

Jika dilihat dari struktur kimianya, bahan aktif ini bisa digolongkan menjadi kelompok organic sintetik, orgnik alamiah dan inorganic. Bahan aktif ini jenisnya sangat banyak sekali. Tahun 1986 badan proteksi lingkungan amerika serikat mencatat ada 2600 bahan aktif yang sudah dipasarkan. Dan diseluruh dunia ada 35000 formulasi atau merek dagang.

Pestisida organic alamiah berasal dari bahan-bahan tanaman, maka sering juga disebut pestisida botanik. Pestisida ini cenderung bersifat tidak mantap dan berumur pendek. Namun daya bunuhnya scepat dan berdaya racun rendah. Sebagai contoh adala

- nikotin berasal dari daun tembakau.

- Pyrethrum berasal dari daun chrysanthemum cinerariaefolium.

- Red squil berasal dari umbi urginea maritime

- Rotenone berasal dari akar derris sp

- Ryania berasal dari akar ryania speciosa

- Sabadilla berasal dari tanaman schoenocaulon officinale.

Senyawa mikroba merupakan salah satu bahan aktif pestisida organic sintetik. Senyawa ini adalah hasil formulasi manusia dari jamur, bakteri, atau virus. Pestisida ini sering juga disebut golongan biologi. Sebagai missal senyawa yang mengandung bakteri bacillus thuringiensis dipergunakan untuk mengedalikan hama Lepidoptera. Merek dagang insektisida bakteri berbahan aktif bakteri bacillus thuringiensis tersebut tersedia dalam berbagai furmulasi.

Bahan ramuan biasanya berperan sebagai: pelarut, pembawa (untuk menencerkan pestisida), surfaktan (emuksi,pembasah,pendispersi,foam dan penyebar), stabilizer (agar formulasi tetap aktif dan mantap), sinergis (meningkatkan daya kerja bahan aktif pestisida), minyak-minyak (untuk meningkatkn aktifitas biologo), defoamer (agar hasil semprotan tidak berbusa), agensia pemadat 9agar hasil semprotan tidak mudah dihembus angina kemana-mana dan agar pestisida tidak mudah mengalir jatuh ketanah setelah penyemprotan), agensia pewarna (untuk mengurangi kemungkinan kecelakaaan). Dengan formula ini keamanan, penyimpanan,penanganan dan efektifan aplikasi bisa meningkat.

Bentuk pestisida yang merupakan formulasi ini ada berbagai macam. Formulasi ini perlu dipertimbangkan oleh calon konsumen sebelum membeli untuk disesuaikan dengan kesediaan alat yang ada, kemudahan aplikasi, serta efektifitasnya.

Formulasi biasanya digunakan kode dibelakang nama dagangnya. Sebagai contoh curaterr 3 G. g menunjukkan bentuknya granul atau butiran. Sedangkan angka yang mengikuti nama dagang menunjukkan presentase bahan aktif, atau jumlah berat bahan aktif (dalam gram),atau jumlah volume bahan aktif (dalam milliliter) perliter formulasi. Sebagai contoh untuk pestisida di atas, berarti kandungan bahan aktifnya karbofuran 3%. Contoh lain bayluscide 250 EC berbentuk emusifiable concentrate, pekatan yang dapat diemulsikan, dengan bahan aktif niklosamida 250 gram per liter.

Tidak ada komentar: